Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Saturday 27 October 2012

[Review] Kaiji, the Ultimate Gambler

The road we choose to go, is severe...and long. But we know, that we have friends anywhere we  go. 
We have future, as long as we desire one. 
- Kaiji-

oke i just want try to make this, as fast-review.

Kaiji ini bercerita tentang seorang loser, yang kerjanya gak pernah serius. Yang cuma mengharapkan peruntungan dari undian SDSB. Hingga suatu ketika, sebuah agen dari perusahaan raksasa mendatanginya dan mengatakan kalau dia bersedia bertaruh di dalam perjalanan kapal pesiar yang di-arrange oleh perusahaannya, dia berkesempatan menjadi orang kaya raya.
Tergiur, Kaiji Ito pun mendatangi kapal tersebut. Malangnya, bukannya kekayaan yang didapat. Ia malah terpaksa bekerja rodi membangun gorong-gorong puluhan meter di bawah tanah. Bukan hanya itu, hutangnya menumpuk hingga ke jumlah yang tidak bisa dibayangkannya. 
Di lubang cacing tersebut, barulah dia mengerti bahwa sebagai manusia haruslah 'menjalani kehidupan sebagai manusia'. Walaupun untuk perjuangannya menjadi manusia taruhannya adalah nyawanya sendiri. Tapi apa artinya hidup, jika tidak 'hidup' ?


#1 Sangat menohok banget, penggambaran bahwa manusia di saat terdesak bisa mengeluarkan sisi jahatnya, atau sisi baik dari dirinya (Scene di kapal, bertaruh kartu) 

#2 Perusahaannya gila! saking kaya dan bosannya. Orang yang mati satu persatu karena jatuh dari gedung dijadikan permainan dan hiburan. 

#3 Scene di lubang cacing. Ribuan pekerja dibayar dengan uang perusahaan. Lalu dipotong ini itu. Estimasi hutang lunas setelah 90 tahun. 
Sehabis gajian, ada seseorang yang menjajakan bir serta sate untuk para pekerja. Trik manajemen agar hutang pekerja tak pernah lunas. Tentu saja para pekerja tak buang  waktu segera memborong bir. Urusan hutang dan hidup belakangan. Yang penting masih bisa makan.

Sounds familiar? Sangat kapitalisme-ish. 

#4 Saat ditantang untuk memperoleh kebebasannya kembali melalui cara "Brave Man". Kaiji dan 15 orang lain diharuskan meniti jembatan kecil puluhan meter antara gedung pencakar langit. Kebebasan atau mati. Uang dan kejayaan atau terjatuh. Hidup, atau 'hidup'.

Dan itulah yang menjadikan kita manusia. Kita merasakan takut, bahagia, sedih, menangis, gembira, keinginan. Itu semua menjadikan kita semua pantas untuk HIDUP.
Kaiji Ito says.



Happy ending? hmmm let me said that yang penting Kaiji Ito bisa 'hidup'

Berikan yang terbaik dari dirimu, justru di saat kau dalam keadaan paling mematikan sekalipun <= my conclusion about this movie.


xoxo

No comments:

Post a Comment

Pages