Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Thursday 15 March 2012

Sebuah Bus

Apa yang ada di sebuah bus?

Seorang supirnya yang di-hire resmi sama perusahaan. Hmmm, tapi terkadang supir resmi tersebut mungkin lagi gak mau capek. Jadi terkadang dia ngambil supir tembak. Jadinya dia tinggal mungut setoran harian saja ke supir tembak nya. Malah terkadang, supir tembaknya itu lebih dikenal sama khalayak ramai sebagai supir bis tersebut.
Di dalam bus juga ada kenek. Dia membantu supir bis mencari penumpang. Mengatur operasional juga. Pengeluaran bahan bakar, makan, minum dan tetek bengek lainnnya.
Ada juga pengamen. Nyanyi gonjreng gonjreng sebentar trus mintain uang receh ke penumpang. Yaaahh, terkadang ada sih pengamen yang bernyanyi serius..
Lalu jangan lupakan copet. Baik copet berpenampilan sangar maupun copet berpenampilan baik-baik yang mengenakan kemeja rapi. Penumpang harus sangat waspada.Kalau tidak mau mengalami kerugian.

Selain itu, di luar bis. Di terminal, di jalan banyak berkeliaran preman yang minta uang jalan.
Tapi para preman itu tidak berani minta jika sedang ada polisi. Ironisnya, terkadang polisi pun banyak yang minta 'uang jalan' ke kenek atau supir. Kalau nggak dikasih, ya bis gak bisa jalan. Dan perintah perusahaan untuk menjalankan bis gagal sudah.

Maka  pilhannya adalah menaikkan penumpang sebanyak mungkin, agar dapat uang sebanyak mungkin. Malah bisa jadi penumpang penuh sesak hingga bis goyang kanan goyang kiri saking sesaknya. Makin menambah kesempatan copet beraksi. Bagi para penumpang, tidak ada pilihan lain. Mereka punya tujuan akhir perjalanan. jadi kondisi penuh sesak napas pun dijalani . Mereka berpikir, yang penting sampai. Dan saya membayar sesuai tarif.

Habis ngobrol separuh diskusi dengan my babeh semalem gara-gara nonton berita dan baca koran. Mengenai konsorsium perusahaan milik Nazarudin. Kasus korupsi nya udah setahun berjalan. Sidangnya makin mirip sinetron.
Dan kita (gw n bokap) berkesimpulan seperti ini.

Supir bis adalah CEO atau pemimpin perusahaan. Kenek atau kondektur adalah para penggerak perusahaan. Preman, polisi, pengamen menggambarkan orang-orang yang mengambil keuntungan di dalam kesempitan dalam situasi. Baik yang berperan legal maupun tidak legal.

Copet adalah orang yang benar-benar berniat mencuri segala sesuatunya dari kondisi ini.

Penumpang adalah user-user universitas negeri yang mau tak mau menerima kondisi ini. Bagi mereka, idealisme harus berbenturan dengan kenyataan yang ada. Tahu kenyataan tapi harus tutup mata dengan kondisi. Yang penting tujuan mereka tercapai.

Siapa pemilik perusahaan??? masih TANDA TANYA besar. Walaupun mungkin kita semua bisa menduganya. Asumsi, asumsi dan asumsi.

Bokap : Itulah yang harus dilihat sama Hakim, gak bisa mutusin dari satu sisi aja. Karena bobroknya udah jadi sistem.


PS : sigh, sigh and sigh. Terkadang gemes dan bingung dengan kondisi negara kaya gini. Gw emang cuma warga negara. Tapi gak ngelarang gw buat berharap Indonesia maju dan "bersih" kan?
jadi cuma terus berkarya yang terbaik lah yang bisa gw lakuin. Someday... pasti ada waktunya. 

someday...


2 comments:

  1. emang susah ya, benar2 tergantung budaya masyarakatnya, kan beda kalo orang jepang atau amrik gitu, tapi setiap masyarakat emang ada plus-minusnya sih, andai bisa ada yg plus-plus doang

    ReplyDelete
  2. yesss, andai bisa ada yang plus-plus doang.. ^^ gw itu sangat mengagumi sisi plus nya negara orang, amrik lah, jepang, korea, eropa.. .. tapi lebih ke iri... iri kapan indo bisa kaya gitu hehe

    ReplyDelete

Pages