Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Saturday 23 December 2017

[Chapter 1] Trip Kuliner Solo dan Jogja



Solo, Jogja, Semarang. Kota-kota yang ada di wilayah Jawa Tengah selalu terasa magical untuk saya. 

Sudah tak terhitung sih saya selalu dan selalu berkesempatan pergi ke kota-kota di Jawa Tengah ini. Baik yang sengaja saya rencanakan untuk pergi berwisata, atau malah dinas kerja di kota-kota ini. 

(Terakhir kali ke Jogja itu tahun lalu dinas kerja tapi masih bisa sempet jalan-jalan juga!) 

Dan bulan Oktober 2017 kemarin, saya malah diberi kesempatan untuk meng-ekplorasi kuliner di kedua kota ini, Solo dan kemudian lanjut ke Jogja. 

Jadi kalau kamu sedang merencanakan untuk bepergian ke Solo dan Jogja, mungkin tempat-tempat berikut bisa jadi inspirasi kamu untuk juga menikmati kuliner Solo dan Jogja berikut :)

Selat Solo RM Kusuma Sari Solo. 

Selatje (bhs Belanda) yg berarti potongan daging kecil, Pada abad 17-an jaman V.O.C Belanda dan Mangkunegaran menu ini disajikan pada saat pertemuan2 resmi, menu ini tercetus untuk bisa dimakan 2 tamu kenegaraan, dimana orang Belanda gemar akan steak dan orang solo gemar makanan sayur-mayur. 
Landing di Solo, tujuan wisata kuliner pertama adalah RM Kusuma Sari Solo iniiiiii. 

Saya yang pertama kali berkenalan dengan Selat Solo dari masakannya Bu Martha, salah satu juru masak kantor saya sebelumnya, sudah pasti dong menantikan makan Selat Solo ini. Kebayang rasanya yang superb. 

Masakannya Bu Martha saat saya still part of Arcadian :) 
Selat Solo yang paling kiri atas.  

Karena ada 1 orang yang landingnya terlambat, sebagai PJ rombongan, mau gak mau saya ikut menemani orang yang terlambat tersebut. Ndilalahnya, titik Google Maps yang dikasih pemandu kuliner kami salah! Saya jadi harus agak nyasar-nyasar dan muter di seputaran jalan Slamet Riyadi Solo. Dan resto Kusuma Sari ini ada dua, 1 yang di dalam, 1 yang persis di persimpangan jalan dan yang paling besar. 

di depan resto Kusuma Sari ada wall art yang cukup 
mencolok mata ini :) 


Kalau baru pertama kali ke sini, saya pribadi agak sedikit kaget sih. Suasananya jadul banget, dengan kursi-kursi usang dan penerangan yang ala kadarnya. 

Tampilan makanannya lebih bikin kaget lagi, biasaaa banget! Hahaha. 
Saya dan beberapa peserta rombongan sempat bertukar kode rahasia di udara segala. Alias pandang-pandangan mata tapi gak yakin. 

"Ini yakin, kita makan di sini? Kok, gini doang ya?"  Mungkin batin kami sama-sama berucap seperti ini. 

Tampilan Selat Solo-nya sederhana banget, hanya disajikan di piring cekung yang besar. Isinya 'hanya' beberapa potong kecil telur rebus, potongan kecil kentang, sayuran dan daging. 

     Selat Solo. 
    Pic cr : Mas rahman 


Pelengkapnya, Sup Gelatin lebih miris lagi tampilannya. Dengan piring cekung yang sama, kuah yang lebih kental. Hanya berisikan dua buah rolade daging seukuran kerupuk. Tidak perlu ditampilkan sih Sup Gelatinnya, miris banget lihatnya hahaha. 

Turns out, saat kita makan Sup Gelatin dan Selat Solo itu, ennnnaaakkk banget! Gak ada rasa mecin-mecinnya deh. Enaknya bukan enak yang nendang rasanya gitu. Kedua makanan itu, rasanya super mild, dengan rasa manis yang nanggung, dan gurih yang sangat terasa berasal dari kaldu daging asli. 

Masing-masing menghabiskan 2 porsi Sup Gelatin dan Selat Solo, karena porsinya yang kecil itu. 

Oke, lumayan kenyang dan enak trus what next? Udah nih gini doang? Esensi kulinernya manaaa??? 
*batin saya berteriak sebagai PJ rombongan wisata kuliner* 

Saya dan rombongan, sama sekali tidak mempunyai ide apa yang bakal menanti kami selanjutnya. 
Cuss!

Wedangan Kekinian 

Sehabis dari Resto Kusuma Sari, rombongan saya menyempatkan diri ke toko oleh-oleh dulu. Ganep dan Vania. Konon katanya, toko kue ini yang paling hits di Solo. 




     nemu serabi enak dan MURAH MERIAH @2rb per pieces! 


Sampai di Omah Londo, Angkringan Kekinian kira-kira sekitar jam 4 sore. A lil bit exhausted karena habis perjalanan dari Jakarta dan belum istirahat. Masih kelaparan karena makannya berasa kurang nendang di perut. 

Tapi begitu nyampe ke Omah Londo ini, langsung excited bangeeeettt #laff 
Gimana nggak, begitu kita menjejakan kaki di halaman parkirnya aja, aura tempo doeloe sudah menyeruak terpampang di depan mata. Bangunan tipe kolonial Belanda-nya masih dipertahankan. Plus segala isi furniturenya juga yang (saya yakin banget harganya gak murah) banyak dan padat dan lucu-lucu ala tempo dulu! 

Halaman depan Omah Londo ini sudah langsung bikin jatuh cinta!

Mengintip ke dalam jendela, makin jatuh cinta ^^

Abaikan muka saya yang gak kekontrol 


Full furniture di dalam Omah Londo yang minta dibawa pulang banget. 

Untuk sejenak, saya (dan rombongan) lupa akan rasa lelah dan lapar kami. Semua sudut diusahakan diabadikan melalui bidikan kamera. 

Dan begitu sampai ke ruangan utama, alias ruangan yang berisi makanan. Surgaaaa menanti. Semua makanannya terlihat menarik. Segala macam sego-sego-an ada. Mulai dari sego babat, sego bawal, sego ati, sego ayam. Wuihhh, komplit! Belum lagi segala macam gorengan ada, mulai dari tempe, ayam, daging, telor. 

Tanpa dikomando, langsung aja dong kami menyerbu makanan yang ada! :D 

Liat deh di latar belakang, penataan segala macem
sego-segoannya cantik berderet gitu. 
Bikin nafsu makan menggila #alasan 



Trus untuk minumnya, 
disuguhin wedang jahe sama kunyit asem 
tapi pake es batu yang banyak. 
TERBAIK! 



Nasi Liwet 

Pulang ke hotel, saya dan 4 orang lainnya memutuskan untuk cari massage di sekitaran hotel. Bukan apa-apa, badan sudah terasa remuk redam banget....Padahal kami cuma punya waktu 1,5 jam untuk istirahat dan siap-siap kembali keluar untuk makan malam. 

APA??? Makan malam??? Bukannya tadi makan kalap di nasi angkringan jam 4 jam 5 an?? 
Don't care laaah, schedule is scheduleeeee hahaha. Disini kami baru merasakan trip kuliner yang mulai intense sodara-sodara. 

Malam pertama di Solo, kami mengunjungi 
2 tempat angkringan tradisional macam ini. 

Kami mengunjungi angkringan yang sebenarnya angkringan untuk kali ini, alias angkringan tradisional. Lesehan, angin malam, pengamen, rebutan tempat duduk. Ahh, real experience untuk angkringan tradisionalnya benar-benar kami rasakan #laff 

Untuk penampilan makanannya, lebih dari sangat biasa dan super sederhana. Kalau tidak mau dikatakan jelek hahaha. Habisnya, begitu nasi liwetnya datang, yang datang adalah sepincuk nasi liwet dengan kuah sayur labu yang warnanya gak menarik blasss plus potongan kecil telur. Begitu dimakan, itu rasanya meledak banget! Belum pernah saya merasakan nasi liwet seenak dan sesederhana ini..... [duhhh, ini rasanya masih kebayang-bayang di mulut. Sumpah gak boong, seenak itu nasi liwetnya] 

Fotonya gak saya ambil, karena situasinya gelap-gelapan banget. Jadi bener-bener makan dalam buta. Kita hanya mengandalkan indera perasa saja untuk makan. Mungkin itu sengaja dimaksudkan agar kita menikmati rasa yang berasa heaven tersebut. 

Angkringan kedua yang kami kunjungi malam itu lebih ke makanan-makanan kecil. Ada wedang susu juga, tapi kali ini versi hangatnya :) 

[Kayaknya, untuk cullinary hidden gem di Indonesia, kita gak boleh underestimate berdasarkan tempat ya :) ini saya alami juga saat wisata kuliner di Surabaya]  

Menginap di Swiss Bell Solo

Ini memang bukan tentang kulinernya, tapi penginapan yang kami pesan untuk di Solo ini super fancy dan bikin kangen. Gimana nggak? Dengan harga yang sangat reasonable, kita bisa dapet seluruh sudut yang instagrammable dan super fancy banget. Mulai dari room, bathroom, taman, lobby, resto, semuanya instagrammable! Breakfast buffetnya juga standar bintang 4 gitu, yang segala macam ada. Hotel ini rekomen banget. 

Posisinya cuma 5 menit dari stasiun Solo, di depannya nempel dengan mall, which is kalau lagi kepepet beli baju bisa melipir dulu. 

Yang paling the best adalah, Omah Londo yang tadi saya ceritakan, itu persis di sebelahnya tinggal jalan! Terbaik. 

Percaya gak ini lantai bathroomnya? super love! 

Pilihan breakfastnya bisa di outdoor








Duuuh, interiornya super kece gini. 


Wew! Sudah cukup banyak juga kuliner dan tempat yang dikunjungi. Padahal baru hari pertama lho! Apa yang akan menanti kami selanjutnya ya? Hihihihi, nantikan part 2 cerita trip kuliner ini ya. 

Atau kamu mau menambahkan kuliner Solo lainnya yang juga heits? Gimme your shout! 


xoxo
D

No comments:

Post a Comment

Pages