Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Sunday 11 May 2014

Menggali Impian Masa Kecil.

Di sanalah semuanya berawal. Siapa sih yang masa kecilnya tidak punya impian? Kita semua punya. Jika kamu seorang lelaki kecil dengan mainan mobil dan satu pasukan tentara komplit untuk membasmi dinosaurus yang mengejar, sudah bisa diambil tebakan kalau impiannya adalah menjadi super hero yang bisa membunuh dinosaurus. Saya sendiri 'hanya' seorang gadis kecil dengan mainan boneka biasa dan mempunyai minat baca yang sangat besar. 

Di sanalah semuanya berawal. Bahan bacaan saya tidak saya batasi. Atau mungkin saya belum tahu tentang batasan itu, bahkan belum tahu harus membuat suatu batasan. Semua yang ada di rumah, habis menjadi bahan bacaan. Majalah, komik, majalah orangtua, jurnal, novel dewasa (ini serius!) koran, dan semuanya. 
Dunia terbuka di hadapan saya. Saya jadi tahu bahwa ada negara bernama Bolivia dan para prianya memiliki otot yang sangat bagus (ya ampun umur berapa saya waktu itu, tahu tentang hal ini!). Saya jadi terkagum-kagum dengan Menara Besar yang berdiri dengan cantiknya di tengah kota Paris. Saya jadi terkagum-kagum juga dengan sebuah Rumah Mewah yang dibangun oleh seorang raja di India untuk mengenang istrinya. Saya jadi memperhatikan setiap berita kecil tentan Menara Miring di Italia. Setiap hal kecil.. 

Apakah parasit yang paling tangguh? Bakteri? Sebuah virus? Cacing usus? Sebuah gagasan. Tangguh ... sangat menular. Setelah sebuah ide terbersit di otak, akan sangat mustahil untuk menghilangkannya. Sebuah ide yang sepenuhnya terbentuk - dipahami sepenuhnya - yang menempel; tepat di sana. 

Inception-Nolan


Tanpa sadar, saya telah mempunyai keinginan menjelajah sedari kecil. Sedari saya belum mengerti apapun hanya memasukkan informasi secara random ke otak saya. 

Saya ingin berada di palung-palung terdalam lautan dan juga sekaligus berada di puncak tertinggi. 

Tetapi sejauh apakah? Sedalam apakah dan setinggi apakah saya rela mengejarnya? 

Hingga beberapa tahun lalu, saya belum bisa dan belum paham merumuskannya. Saya belum tahu keinginan itu. Hingga kemudian satu orang. Lalu bertambah dua orang. Lalu tambah lagi beberapa orang Dan kemudian. Semua orang menjadi penjelajah. Saya pun resah. Orang-orang tersebut datang ke tempat-tempat indah. Datang ke tempat yang belum terjamah orang. Dan datang ke tempat-tempat impian saya. 

Saya pun sedikit demi sedikit menjelajah. Satu pulau, satu tempat dan satu impian. Walaupun belum banyak. Walaupun sekarang semua orang seperti sedang memegang satu peta dunia dan menandai tempat penjelajahannya. Saya pun menandai tempat penjelajahan saya. Padang. Tokyo. Pulau Seribu. Batam. Palembang. 

Di Padang saya melihat kebiasaan dan sudut pandang patriarkis yang terbalik. 
Kedatangan saya di Tokyo yang bagaikan mimpi. Bahkan sampai detik ini saya masih belum percaya saya bisa pergi ke negeri impian tersebut.
DI Pulau Seribu saya melarikan kepenatan saya. Sekaligus menemukan hidup dan tujuan hidup saya lagi. 
Di Batam saya mendapat masakan enak, bahkan hanya sejam dari kedatangan saya, saya sudah merasakan udang galah dan tiram yang sangat lezat. 
Di Palembang saya melihat keceriaan penduduk asli. Bagaimana mereka selalu bergembira berkumpul di Lapangan Kuto Besak dan bagaimana keceriaan tersebut menular melingkupi semua orang.

Saya ingin menjelajah kembali. 

Saya tidak tahu kenapa orang melakukannya. Untuk menaklukkan dunia? Untuk melihat dunia? Saya melakukannya karena ingin. Karena ini impian terpendam saya. Karena ternyata semakin jauh saya melangkahkan kaki, saya justru semakin menemukan hidup dan juga rumah saya sejati. Kepada orang-orang yang saya cintailah saya kembali. 

Ini baru permulaan. Masih ada ribuan tempat di peta milik saya yang belum saya tandai. Dan saya yakin, satu persatu semuanya akan bisa saya datangi. 

Ini baru permulaan :)



3 comments:

  1. Hebaaaat.. semoga bisa jalan2 bareng ya dit

    ReplyDelete
  2. Keren kak...

    ReplyDelete
  3. Amin.. Seperti lingkaran, enggak terputus dan terus berulang. Semoga ketemu dijalan mba :))

    ReplyDelete

Pages