Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Tuesday 25 September 2012

[Review] Sunny - Korea 2011




DON'T EVER LIVE WITHOUT DREAM

Masa sekolah dan SMA, merupakan masa paling rebel...dan paling indah di antara semua kenangan yang ada dalam diri seorang wanita, seorang gadis, seorang ibu. 

Sunny, bercerita tentang persahabatan, cinta, kehidupan dan keluarga. Film dimulai dengan Im Nami, seorang ibu yang memulai hari-harinya layaknya ibu rumah tangga. Membangunkan suami dan putri tunggalnya. Memasak sarapan, membersihkan rumah.

Everything is perfect. Suami yang sukses sebagai pengusaha, putri yang cantik… walaupun putrinya tidak dekat dengannya. Karena, layaknya anak baru gede yang memberontak selalu pada ibunya. Im Nami sangat menikmati hidupnya, roti paginya di sofanya yang empuk. Sesekali menengok ibunya di rumah sakit sambil membawa tas Chanel.

Sangat bahagia. 

Sampai suatu hari di rumah sakit, dia melihat pasien yang sangat kesakitan hingga perlu beberapa orang dokter dan suster untuk menenangkannya.  Betapa kagetnya dia ketika mengetahui pasien itu bernama Ha Chun Hwa. Dia pun mengorek-orek kembali kenangannya bersama Chun Hwa dan teman-temannya yang lain. 

Besok paginya, memastikan kalau itu adalah Chun hwa sahabatnya Im Nami pun mendatangi kamarnya di RS. Tak disangka, Chun Hwa ternyata mengenalinya terlebih dahulu. Di kamar rumah sakit, mereka menemukan kenyataan pahit kalau hidup Chun Hwa tinggal beberapa bulan lagi. Chun Hwa menderita kanker. Sebagai leader, Chun Hwa pun menyampaikan permintaan terakhirnya pada Nami : mengumpulkan kembali semua anggota mereka. Sunny Girl.

Dan dimulailah, cerita tentang Sunny. Geng wanita di sebuah sma di Seoul yang beranggotakan 
Chun Hwa, sang leader,
Im Nami anak pindahan baru dari Jeolla-do, 
Jang Mi yang terobsesi dengan eye-lid nya. 
Geum Ok si DJ radio yang jadi garda depan Sunny, 
Jin Hee si 'curse queen' dari Sunny, 
Bok Hee yang bercita-cita menjadi Miss Korea dan 
Su ji, anggota Sunny yang paling cantik dan paling ignorant di antara mereka semua.

Bermain, belajar, menari, nongkrong bareng. Sunny mengajari Nami menjadi gadis Seoul yang tangguh. Juga saat menghadapi geng saingan mereka Girls Generation yang pembawaannya lebih kasar dan pecandu.

Scene bolak balik menceritakan Nami sebagai anggota Sunny yang juga jatuh cinta pada teman dari kakak Jang Mi, sebagai anggota Sunny yang mempunyai kakak bermasalah karena dituduh provokator.

Dan juga kadang-kadang scene-nya jump ke masa kini. Dimana Nami berusaha mengumpulkan satu-persatu anggota Sunny sebagai permintaan terakhir dari leader mereka.

Nami mendapati kenyataan kalau hidup memang tidak berjalan mulus. Jang Mi menjadi karyawan asuransi yang terancam dipecat karena kinerjanya buruk. Jin Hee si ratu pengutuk, operasi plastik besar-besaran demi memuaskan suaminya, walaupun akhirnya suaminya tetap selingkuh. Geum Ok menjadi ibu rumah tangga biasa yang diperbudak oleh iparnya. Bok Hee bekerja pada mucikari untuk membiayai putrinya.

Satu persatu mereka mendatangi Chun Hwa yang sedang sakit. Dan bersama-sama menjadi Sunny Girls sekali lagi saat membantu Na Mi memberi pelajaran pada geng sma yang melakukan bullying terhadap putri Nami. Life once again so perfect for Nami. Sebagai seorang ibu, sisi Sunny nya masih ada di dalam jiwanya. 

Tapi masih ada Sunny girl yang belum ditemukan, Suji. Berdasarkan saran dari detektif lokal yang mereka sewa, Akhirnya diputuskan untuk memasang iklan koran saja bagi Suji "Suji, come in Chun Hwa last concert" (crying)

Sementara itu hidden agenda Nami untuk menemukan satu orang di luar Sunny girl berhasil. Orang itu Hun Jun Ho, cinta pertamanya saat menjadi anggota Sunny girl.
Na Mi hanya mau menyerahkan lukisan yang dibuatnya untuk Jun Ho. Lukisan yang dibuatnya saat Sunny girls dan geng Junho liburan bersama. Saat liburan itu, Nami merasa saatnya berbicara tentang perasaannya pada JunHo. Tapi sebelum melakukan hal itu Nami malah menemukan kalau sebenarnya JunHo lebih menyukai Su Ji.

Patah hati bertahun-tahun, akhirnya lenyap dalam sekejap ketika Nami dewasa menyerahkan lukisannya pada Jun Ho dewasa. Im Na Mi berdamai dengan lukanya di masa lalu. 

Kenangan Nami terakhir terhadap Su Ji adalah bahwa dia sempat mengacuhkan Su Ji karena perasaannya terhadap Jun Ho. Disaat Festival Sekolah, ketika Sunny akan tampil dance, rival dari Sunny mengancam Nami dengan botol tajam. Seperti biasa Chun Hwa dan Sunny girl lainnya membantu Nami. Tapi malang, yang terkena pecahan botol malah Su Ji. Suji sang princess Sunny, kebanggaan semua karena telah masuk majalah. Mukanya malah terkena sayatan sangat dalam. Jeritan pilu dari seluruh Sunny girls tak dapat mengubah kejadian itu. Saking shocknya, Su Ji bahkan mencoba bunuh diri.  

Dan di tengah tangisan Sunny Girls, Chun Hwa pun membuat janji di depan Sunny Girls, apapun yang terjadi Chun Hwa akan membawa Su Ji kembali kepada mereka. Dan mereka akan menarikan tarian yang tidak sempat mereka bawakan.
   
Kembali ke masa kini, Chun Hwa akhirnya menyerah pada penyakitnya. Dan Su Ji masih belum ditemukan. Na Mi hanya bisa melihat video masa lalu mereka dimana mereka menceritakan impian-impian mereka. Sadar bahwa tak semua keinginan dan wish mereka bisa tercapai semua. Tapi, life must go on...

Ini bukan tentang tercapainya impian hidup. Tapi hiduplah di masa kini. 
Di pemakaman Chun Hwa, sang leader mewariskan wasiat dan kekayaan-kekayaan yang berguna untuk seluruh anggota Sunny. Na Mi pun menjadi next leader dari Sunny. Yang peling penting dari itu semua. Saat mereka menarikan lagu Sunny sebagai last concert Chun Hwa, Su Ji datang.    
   
Hidup pun berlanjut.      
            
Film ini sangat humanis. Dimana seorang ibu pun adalah sekaligus seorang gadis. And its oke to having fun with your friend. 

xoxo  
D    



No comments:

Post a Comment

Pages