Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Saturday 14 June 2014

Saturday Shabu

Semenjak handling brand yang bertema masakan, sebenarnya mulai 3 bulan lalu insting dasar saya sebagai wanita mulai tergelitik. Memasak. 

Merasa gagal karena saya bahkan tidak bisa memasak. Well, sebenarnya bisa sih memasak... mie. Atau, air hahaha! Tapi beneran deh, sebenernya saya dulu-dulu pernah juga belajar masak. Dan sudah sampai tingkat menguasai berbagai jenis sayur dan tumisan. Tapi karena keterbatasan waktu #excuse dan juga my emak yang selalu tidak mau saya masak. Akhirnya saya selalu berujung menjadi penikmat makanan emak saja. Kebetulan memang masakan nyokap memang tiada taranya. Bayangkan, mulai dari masakan Sunda sampai Internasional, nyokap tuh memang jagonya. Faktor passion memasak dan memang punya ilmunya karena dulu jurusan nyokap adalah memasak saat sekolah dulu. 

Kenapa nyokap gak mau saya masak? Menurutnya saya lambat dalam meracik bumbu dan sayuran. Padahal menurut saya sih wajar saja namanya saya jarang masak. Justru harus lebih sering lagi diajak memasak, biar tangan saya lemas dan terampil. Buktinya kalau saya  masak bareng bokap, bokap fine-fine aja tuh dengan saya yang harus serba detail dan mengikuti petunjuk resep. Bokap memang pinter masak juga sik ^^ 

Tapi kecepatan nyokap masak tuh memang amazing! Makanya saya sih kalau disuruh menyingkir dari dapur dan dikatai "udah kamu belajar masak nanti aja kalau udah punya suami, jadi ratu di rumah sendiri" 

#melipir 

Padahal dulu inget banget, jaman saya kecil, kalau setiap mau lebaran. Mata saya membelalak lebar saat nyokap memasak 'besar'. Memotong sayuran, mengiris bumbu, mengaduk panci berisi daging. Semuanya bikin saya excited!  

Maka dari itu, beberapa bulan terakhir ini berusaha menumbuhkan rasa excited itu kembali. 

Kemarin-kemarin sudah mencoba bikin beberapa resep mudah minuman smoothies (boleh lah ya, saya kategorikan memasak hahaha!) Lalu bikin resep masakan panggang. Dan sekarang, sebagai pecinta masakan Jepang, saya pun menjatuhkan pilihan pada shabu-shabu! :) 

Sudah browsing-browsing resep dari seminggu lalu. Baru terlaksananya kemarin. 

Bahan-bahannya sendiri sudah saya hapal di luar kepala, karena cukup sering menyantap shabu-shabu. Yang saya butuhkan adalah apa bumbu yang ada di dalam panci. Browsing-browsing sedikit, ternyata bumbu dasarnya adalah Konbu dan tulang ayam yang direbus bersamaan. 

Browsing lagi sedikit, konbu itu menurut mbah google adalah rumput laut kering yang bisa dijadikan bumbu dasar. Oke, pada intinya konbu adalah nori+bumbu. 

Belanja ke Farmers Market yang kebetulan baru dibuka dan menjadi Farmers Market pertama di Bogor. Saya merasa sedikit gagap saat belanja. Maklumlah, saya itu paling gak suka belanja. Kalau beli kebutuhan bulanan pun sudah merasa cukup ke Alfamart/Indomart/mini market terdekat, semua kebutuhan ada dalam jangkauan tangan. Jangan tanya gaya saya shopping baju, saya sudah tahu model apa yang saya inginkan, membandingkan hanya ke toko sebelah, tawar sedikit, beli dan langsung pulang. 

Oke jadi saya ke Farmers Market dan membeli : 

tahu sutra                                               
sawi putih                                              
jamur enoki   
jamur kuping.                                         
baby pakchoy
beef shirloin yang sudah diiris tipis. 
nori (ini bisa pakai merk apa saja) 
shoyu atau kecap asin (saya pakai Kikkoman, kurang lebih harganya Rp. 40rb untuk 250 ml) 
Udon kering 
dan konbu. 

Untuk Konbu ini saya menanyakan ke petugas Farmers Market ini, mereka sudah berkeliling market tapi akhirnya memohon maaf karena tidak bisa menemukan apa yang saya mau. 

Sedikit hopeless sambil memutar otak, saya pun mencari-cari udon kering untuk teman nyabu ini. And voila! Saya menemukan si konbu ini...atau setidaknya, yang fungsinya sama dengan deskripsi konbu di atas ini. Merknya Jiasheng Seaweed, ada instruksi untuk menggunakan Jiasheng ini sebagai soup ingredients. Bentuknya lebar, selebar piring makan. Dan ada tambahan bumbu di dalamnya. Yak, jadi nih kita nyabu *joget shinchan* 

Tadaaa! Inilah shabu-shabunya. Saya hanya memasukan Jiasheng seaweednya untuk direbus selama 15-25 menitan (tidak pakai tulang ayam). Lalu sambil menunggu, saya mulai memotong-motong semua bahan yang ada. Setelah mendidih, daging dimasukkan terlebih dahulu agar yakin matang. 



Dan puas! :D rasanya persis seperti bayangan saya, kenyangnya juga sama. Sedikit catatan, untuk shoyunya saya tambahkan setengah butir lemon, memberikan rasa segar. Dan untuk Jiasheng seaweednya bisa dipakai setengah porsi dari yang ada saja kok. Oiya, untuk daging dan udon keringnya jangan lupa dipotong-potong dulu ya *karena saya tidak melakukannya* 


xoxo
D

No comments:

Post a Comment

Pages