Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Thursday 6 October 2022

2022: Healing Part Kesekian


Sebesar apa gw membenci nyokap sendiri? Sebesar gw menyumpahi dalam hati setiap kami bertengkar dengan sumpah serapah semacam ini 'Just fucking die you biattchhh'. 

Ofc sehabis itu gw banyak beristigfar berulang kali, karena gw 'cuma' marah dengan Ibu. Yang, di usia gw 37 tahun ini 'berhenti' untuk bertumbuh dewasa, dan instead memaksa gw untuk dewasa dan menjalani hidup yang sesuai dengan keinginannya. 

Bagaimana bisa gw : 

- tidak diasuh dengan baik, tidak diberi pengarahan bagaimana harus hidup, apa yang harus dikejar, pria seperti apa yang harus didekati and so on and so on

- pokoknya nurut aja apa kata ibu, kamu harus belajar rajin, kamu harus lulus kuliah, harus kerja gaji mentereng punya mobil punya rumah biar bisa pamer ke keluarga dan tetangga. 

- harus nikah juga dengan pria yang tampan, gajinya oke, punya mobil punya rumah biar bisa pamer ke keluarga dan tetangga. 

- sekarang pas gw divorce gini, gw ditanya maunya apa? Hell i dont know what i want??? Gw terbiasa untuk diatur dan 'disuapin'. Kamu harus ini kamu harus itu. Gw ga bisa memutuskan sendiri, takuuut. 

- Gw disuruh untuk jadi dewasa sesuai kacamatanya dia. Tuh lihat si A juga divorce tapi harus ngasuh anaknya, tuh liat si B gaji ga gede tapi pagi-pagi udah bisa beberes rumah. Tuh liat si [insert story n name here]

- sekarang pas gw udah punya gaji mentereng,punya rumah punya mobil bisa hedon banyak-banyak pamer ke keluarga dan tetangga, gw disuruh 'udah cari pasangan lagi yang biasa-biasa aja', jadi mamak-mamak biasa yang ngurus anak tiap hari. 

THE CONTRADICTIVE??? 

I admit kalau gw itu keras kepala, bitter, banyak menyimpan amarah, gampang ke trigger. But, but, i'm on progress to solved this. Could you be lil bit understanding? 





Teringat dengan Korean Drama 'Our Blues' si om BU yang meranin chara Dong Seok. Seseorang dengan masa kecil yang sangat bitter. 

On his quotes (more or less), 'gw akan nangis meraung-raung saat dia (ibunya) passed away. But for the time being, i will continue to hate her like this" 

Feels so related. 

Satu hal yang gw syukuri di usia-usia sekarang, i don't need validasi dari luar. Even dari nyokap sendiri. I am my own validation. 

Seumur hidup dituntut jadi maskulin dan 'dewasa'. Di tahun 2020-2022, gw belajar menjadi feminin dan growing up. 

Alhamdulillah masih keburu :) 




No comments:

Post a Comment

Pages