Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Sunday 12 February 2017

10 Hari Menyusuri Keindahan 8 Kota di Jepang


Japan is my soul! soul! 
Kalau ditanya, apa rasanya pergi ke Jepang? Saya sudah punya jawabannya : 
'penuh dengan keajaiban' 

Jadi, awal 2016 kemarin, saya dan 4 orang teman lainnya akhirnya bisa mewujudkan rencana liburan ala backpackingan kami di Jepang. Setelah kurang lebih 5 bulan sebelumnya merencanakan ini dan itu agar rencana kami trip kali ini berjalan lancar. Maklumlah, karena budgetnya tipis, jadi harus banyak mengatur pengeluaran ini itu. 


Trip ke Jepang saya kali ini adalah kedua kalinya saya pergi ke Jepang. Setelah trip pertama di tahun 2012 yang merupakan rejeki nomplok. Yang sebetulnya menyisakan banyak ketidakpuasan di hati saya. Dasar manusia gak bersyukur ya, sudahlah rejeki nomplok, masih gak puas lagi! 

Jadi ya setelah memendam (dan mencoba menabung) akhirnya bisa juga merencanakan pergi ke Jepang lagi dan membuat itinerary sesuai keinginan. 

Yang ternyata, manusia hanya bisa merencanakan saja sih. *tarik napas panjang* 
Karena, trip kami selama 10 hari menjelajah ke 8 kota di Jepang sangat, sangat penuh dengan drama! Tapi, tetap tidak mengurangi kecintaan kami terhadap keindahan negeri ini. 

Kalau kamu merasa menyusuri 8 kota itu banyak....memang iya banyak! Terlalu banyak malah. Hahaha. Kami sendiri tidak sadar pada saat menyusun itinerary tersebut. Karena tujuannya backpackingan, dan ingin menjelajah banyak kota. Mungkin itu bisa jadi bahan pertimbangan pada saat menyusun itinerary. Karena sepadat-padatnya, dalam 1 hari maksimal sekali bisa mengunjungi 3 tempat. Mungkin kalau yang mau lebih santai bisa less ambisius dengan mengurangi itinerary.

Tapi apakah kami menyesal dengan jadwal yang super padat ini? Tidak sama sekali 😃 Kebetulan untuk perjalanan ini, kami merencanakan lebih banyak pengalaman tradisional dan ekplorasi alam Jepang
Jadi, mari menyusuri kembali memori perjalanan kami yang penuh dengan keajaiban (dan drama).


Osaka - Kyoto.

9 -11 January 2016 - Di Osaka dan Kyoto ada apa saja? 
Sebenarnya Osaka adalah gerbang masuk kami di Jepang. Sesuai perkiraan, setelah transit di Kuala Lumpur selama kurang lebih 3 jam. Kami berangkat dan sampai di Kansai Airport jam 11 malam waktu setempat. Karena menunggu kereta menuju Kyoto yang baru beroperasi esok pagi. Kami pun sudah mendapat petunjuk kalau mungkin bisa tidur sejenak di kursi-kursi yang didesain untuk ditiduri. Posisi kursi tersebut berada di depan minimarket Lawson lantai 1 Kansai Airport. Apa daya, deretan kursi tersebut sudah penuh sodara-sodara #cry. 

Akhirnya kami beli McD yang berada di depan Lawson demi bisa meluruskan pinggang dan kaki setelah kurang lebih 10 jam ada di pesawat (plus transit). Setelah hampir 2 jam, kami menyerah juga dan memutuskan tidur sejenak di mushola di lantai 3. Padahal sebenarnya sudah ada larangan untuk tidur. Tapi karena jam juga sudah menunjukkan pukul 2 lebih dikit, jadi kami akan shalat malam saja. Sekalian touch up dan ganti baju. Kami pun bergantian tidur selama setengah jam. 

Saya yang sempat berfoto sejenak sebelum naik kereta ke Kyoto. 
Kansai Airport nyeni banget! 


 
Mushola di Kansai yang super nyaman. 
Senang rasanya, Jepang sudah mulai memikirkan 
akomodasi turis muslim.


Setelah akhirnya kereta sudah mulai beroperasi, tanpa membuang waktu kami langsung memesan tiket untuk menuju Kyoto. Yoss, perjalanan kami resmi dimulai. 

Di Kyoto, tujuan kami langsung menuju Arashiyama Bambo Groove. Ini adalah hutan bambu terindah yang pernah saya datangi. Maklum, kalau di tempat tinggal saya sih bambu itu auranya agak-agak angker saja sih. 

Di Arashiyama? Super indah, super hijau dan sangat magical. Di sini kita bisa menyusuri hutan bambu dengan menggunakan semacam becak yang ditarik oleh abang ganteng pemuda Jepang. Saya sih memutuskan untuk jalan kaki saja. Kasihan abang gantengnya kalau harus narik beban badan saya #tahudiri




 
spot foto yang banyak diincar turis. 
ki-ka : saya, Pipit, Donna, Lele, Mba Ebe. 

Sehabis puas menyusuri Arashiyama Bamboo Forest, tidak terasa sih sudah mulai agak malam. Sore hari di Jepang itu sangat cepat sih, sekitaran jam 4 lebih saja sudah mulai gelap. 

Tanpa membuang waktu, kami pun langsung menuju tujuan selanjutnya : Kinkakuji Temple! Namun sayang karena waktunya sudah sempit dan kami juga mengincar bisa ke distrik Gion, di Kinkakuji ini yang penting bisa lihat kuil legendaris dari emas itu :) 

Karena suasananya sunyi, 
jadi menambah suasana magical Kinkakuji Temple ini. 

Setelah selesai mengunjungi Kinkakuji, tepat banget saat ada festival di Gion gitu. Meriah banget dan kerlap-kerlip lampion yang ada di festival menyatu dengan kerlip lampu dari distrik Gion yang terkenal. Terlihat mewah. 







Menghabiskan waktu di festival dan menyusuri jalanan yang penuh dengan keriaan orang. Oiya, kami juga mencicipi berbagai jenis jajanan yang terbuat dari green tea. Karena Kyoto ini terkenal dengan green teanya yang enakkkk banget. Kami mencoba mulai dari bolu, mochi, sampai kue semacam kue semprong gitu. Buat penggila green tea, ini pasti surga banget. 

bolu + es krim green tea yang super enak! 
pahitnya pas, manisnya pas.

Keesokan harinya, kami masih menginap di Kyoto. Dan untungnya, penginapan kami itu hanya berjarak 10 menit dari stasiun Kyoto. Jadi kalau mau kemana-mana gampang. 

Tempat wisata yang kami datangi hari ini adalah Amanohashidate. Amanohashidate ini harus seharian penuh karena banyak sekali yang bisa dieksplor. Kita bisa naik ke puncak gunungnya pakai trem gantung. Ini seru banget! Karena kemiringan rel tremnya hampir 90 derajat. Jadi kalau kita kebetulan berada di kursi belakang, kaya mau jatuh gitu. Sudah sampai di puncak gunungnya pun kita bisa berfoto-foto di spot yang telah disediakan. 


Amanohashidate ini adalah tanjung yang menjorok ke luar. 
Jadi kalau tertutup salju, bakalan cantiiiik banget. 

Amanohashidate ini ciri khasnya berpose terbalik seperti ini. 

Setelah itu pilihannya banyak, mau main perahu mengitari pulau. Atau jalan-jalan menyusuri danau yang indahnya kebangetan! Bisa juga mencoba sate ikan yang banyak dijual. 


makan sate ikan 2 tusuk bertiga

Puas seharian di Amanohashidate, sore sampai malamnya kami menghabiskan waktu di Namba dan Dotombori. Dotombori ini distrik tempat nongkrong, banyak restoran dan stand-stand makanan untuk jajan. Kerlap-kerlip lampunya bikin tempat ini megah banget. 



Kanazawa - Shirakawago 

12 -13 January - Kota Tua yang Cantik
Sepertinya, kalau mau menyepi, orang Jepang mungkin pergi kesini kali yaaa... Secara kotanya sepi banget. Padahal Shirakawago sedang naik daun untuk jadi tujuan turis mancanegara. Ini berdasarkan pengamatan saya yang lihat banyak postingan tentang village-village di Shirakawago yang cantik banget. Kelebihannya adalah karena tertutup salju jadi semakin cantik. 

Kalau mau ke Shirakawago enaknya memang harus ke Kanazawa dulu untuk tempat menginap. Di Shirakawago bisa juga menginap sih, tapi fasilitasnya belum begitu lengkap. Jadilah kami menghabiskan waktu di Kanazawa ini di hari pertama dan Shirakawago di hari keduanya. 

Di Kanazawa ini ada Kenrokuen Garden dan Kanazawa Castle yang bisa dikunjungi. Sebenernya namanya Kenrokuen kali ya, secara seingat saya -koen itu adalah imbuhan untuk menamai taman dalam bahasa Jepang. 






 
Kenrokuen dan Kanazawa Castle. 
Merasakan salju pertama di Kanazawa, yeayy! 

Puas jalan-jalan di Kenrokuen dan Kanazawa Castle, karena waktunya masih banyak kami pun menjelajah ke bagian lain kota Kanazawa naik bus city tournya. Dan terdampar dengan beruntung di Higashi Chaya distrik. Ahhh, ini cantik banget distrik tuanya. Segalanya di distrik ini berusia tua tapi penuh dengan sentuhan elegan. 


 
Higashi Chaya distrik. Kota tua nan cantik yang menjual
 krim berisi butiran emas asli


super cute bus city tour! 

Lalu keesokan harinya, pagi-pagi sekali kami pun pergi ke Shirakawago, memakai bus yang hanya ada beberapa saja jadwalnya di pagi hari dan sore hari. Jadi harus tepat waktu banget...kitanya :)) 


menyusuri hutan-hutan pinus yang tertutup salju 
sepanjang perjalanan menuju ke Shirakawago 

50% failed karena cerah ceria di Shirakawago 
dan tidak ada salju sama sekali! Hahaha

Walaupun begitu Shirakawago tetap cantik dengan danau dan gunung salju di kejauhan. 

Enoshima Island - Gotemba 

14-15 January - Snow Sliding dan Festival Illuminasi. 
Sebenarnya mulai dari sini kami sudah menginap di Tokyo, daerah Shinjuku. Tapi masih fokus mengunjungi tempat wisata di luar Tokyo. 

Enoshima Island ini sebenarnya pulau kecil tempat wisata. Jadi disini kita bisa puas naik trem-trem lucu dengan berbagai macam karakter. Lalu Enoshima juga terkenal dengan seafoodnya. Jadi wajib banget nyobain seafoodnya di salah satu restoran di Enoshima. 

Menyusuri Enoshima Island. 

Kalau di Gotemba, sebenarnya yang kami tuju adalah Festival Illuminasi yang sedang diadakan. Tapi karena baru buka malam, pilihannya mau belanja di factory outlet Gotemba yang terkenal itu. Atau mau ke Yeti Resort dulu. 

Dasar kami jiwa-jiwa petualang, tentu saja kami memilih mau menghabiskan waktu di Yeti Resort dulu. Dan gak nyesel sama sekali! Super seruuuuuuu! Walaupun kami sempat kecewa di Shirakawago gak bisa lihat salju, di sini bisa puas banget main salju. Mulai dari snow sliding, terus naik trem, terus seluncuran salju. 

Memang bedanya apa sih snow sliding sama seluncuran hah?? 

Pokoknya kalau snow sliding pakai ban berjalan, kalau seluncuran kita manual berseluncur aja gitu! Pokoknya gitu. 

Puas bangett ngett ngett. Berasa kembali bocah kalau udah mainan salju hahaha. 


Donna lagi seluncuran salju. 


snow sliding. tracknya lebih panjang dan lebih curam. 

Oiya, habis ke Yeti Resort ini kita diajak makan sama temennya Donna ke restoran steak terkenal gitu. Tapinya gak dibayarin huhuhu (udah pede mau dibayarin). Lupa sih nama restorannya apa.  Tapi super enak, kita masing-masing menghabiskan 1/4 kg steak sendiri lho! Sudah gitu, interior restonya cantik banget lagi. Bikin kita nyaman untuk makan steak enak itu.




The best part, Festival Illuminasi! Ahhh keren keren semua instalasi illumination art nya! Berasa di negeri dongeng banget dengan kerlap kerlip sana sini. Illumination Festival ini berada di Gotemba Tokinosumika sebagai bagian dari festival campaign di Jepang. 

saya berpose di tengah-tengah tunnel illumination. 
super awesome! 




Yokohama - Tokyo 

16-17 January - City Tour 

Menghabiskan waktu 2 hari terakhir di Jepang dengan mengunjungi wisata seputaran kota saja. Kita sempat ke Yokohama yang berjarak 1 jam perjalanan kereta dari Tokyo.



Yokohama ini kota pelabuhan, 
jadi banyak kapal bersender sementara 
untuk kembali berlayar. Dengan lampu illumination yang bisa dianggap 
sebagai mercusuar (kesimpulan saya)


Dan akhirnya, Tokyo! Apa yang bisa kita lihat di Tokyo ini? Banyak banget. Mulai dari tempat-tempat hits macam Tokyo Tower, Sky Tree yang baru-baru saja nge-hits, sampai kuil-kuil pun masih banyak bertebaran di Tokyo ini.

Sudah pasti kita ke Shibuhara, perempatan hits di Jepang yang merupakan persilangan jalan antara Shibuya dan Harajuku. Berfoto dengan patung Hachiko di Shibuya juga dijalani. Habis itu, tadinya mau ke Tokyo Sky Tree. Tapi karena waktunya tidak cukup, jadi kita langsung menuju Odaiba.


Kaminarimon Temple yang dikenal luas juga 
sebagai Asakusa Temple 


Patung Gundam di Odaiba yang fenomenal. 
Tahun ini akan dibongkar dan diganti yang baru. 
Kami bersyukur masih bisa melihat yang lama ini 

Hari terakhir kami habiskan dengan mengunjungi Masjid Tokyo Camii. Karena Jepang sudah mulai membuka diri dan mulai mengakomodir kebutuhan turis muslim. Sudah banyak beredar peta-peta dimana kita bisa shalat di mushola yang tersebar di Jepang. Tapi masjid Camii ini adalah salah satu yang terbesar dan dibangun dengan megah. Karena didukung oleh yayasan dari Turki (kalau tidak salah). Ornamen-ornamennya pun kental dengan Timur Tengah.





Akses ke Tokyo Camii ini bisa ditempuh jalan kaki dari Stasiun Yoyogi Uehara. Googling saja, gampang kok transit dari Stasiun Tokyo menuju stasiun Yoyogi Uehara ini. 

Pulang dengan Hati Bahagia. 

Pulang kembali ke tanah air. Membawa sejuta cerita dan sejumput oleh-oleh untuk dibagikan. 10 hari. 8 kota. Belasan tempat wisata. Apakah kami puas?

Tentu tidak dong! :)

Masih banyak tempat wisata lain di Jepang yang belum terjelajah. Saya belum naik ke Tokyo Tower, saya belum ke Tokyo Sky Tree. Saya belum sempat ke Huis Ten Bosch yang lagi super hits itu! Saya belum ke Itsukushima Island yang kece itu. Yang paling penting, saya belum merasakan Sakura bermekaran dan merasakan piknik di taman ditemani alam musim semi. Pengen pake banget!

Sudah pasti akan merencanakan kembali berwisata ke Jepang, tapi mungkin tidak dalam waktu dekat. Pergi wisata ke Jepang itu menyenangkan lho. Karena semuanya serba tertata rapi. Ya transportasinya, ya penataan kota, ya fasilitas wisata yang sumber informasinya lengkap! Jadi sebagai turis backpacker budget tipis gak akan kebingungan kalau mau bepergian. Kita juga bisa memilih mau melakukan aktivitas apa saja. Mau yang tradisional macam pertunjukan kulturan dan budaya, atau mau yang seni dan instalasi seni, mau museum kek. Mau wisata kota, mau wisata kuliner, city tour. Pokoknya lengkap! Pilih aja aktivitas-aktivitas yang paling disukai.

*Belum apa-apa sudah membayangkan berada di bawah pohon Sakura yang ada di pinggir Tokyo Sky Tree* 

*emang ada Dit?* 

Jadi, yuk wisata ke Jepang lagi! Aamiin!



xoxo
D









No comments:

Post a Comment

Pages