Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Friday 17 June 2016

#LiveBold [Review Buku - Me Before You ]

finally got it! 



Tell me something good. 

Will Traynor


Jadi, suatu saat di awal bulan April kemarin saat mood saya sedang bagus-bagusnya walaupun baru menerima bad news. Saya browsing di YT untuk nyari-nyari film bagus yang akan tayang. Something to make mind distraction. Dan salah satunya 'Me Before You' ini. 

Nice and witty dresses, beautiful scenery and lovely soundtrack 'Photograph ' by Ed Sheeran make me hook into the trailer for the first time! And because i'm sharing it into facebook, jadi tahu kalau ini based on novel dan ceritanya sedih (padahal sih, di trailernya udah jelas-jelas disebut kalau based on best selling novel #gakngeh). 

Lihat trailernya Me Before You ini bikin saya langsung melayangkan ingatan ke beberapa tahun lalu, saat saya nonton filmnya Julia Robert yang kurang lebih premisnya sama "Dying Young'. Seorang gadis muda yang menerima pekerjaan merawat orang yang sekarat. Lalu akhirnya jatuh cinta kepada yang dirawatnya.

Dipikir-pikir lagi, ingatan tentang menonton Dying Young ini sama auranya kalau inget-inget tentang Forrest Gump. Saya versi kecil nonton sendirian di ruang tivi. Dengan saya yang belum mengerti apa-apa tapi cerita tentang filmnya melekat kuat di ingatan. Tapi lupa dengan endingnya Dying Young haha. 

Balik lagi ke Me Before You. Setelah saya nonton trailernya, saya mencoba cari-cari bukunya di gramed seluruh cabang jakarta bogor, tm bookstore, periplus, dan seluruh toko buku online yang saya tahu. Gak ada dong, stok kosong terus sodara-sodaraaaaa #cry Entah emang lagi laku banget atau lagi ditarik peredarannya karena filmnya mau tayang #analisasotoy 

Sampai gak tahu kenapa saya iseng cari di to*k*pedia dan ada dong! Lebih murah lagi. Padahal baru. 
So, finally i read it and ready to watch the movie. 

Lou

Karena sudah nonton trailernya, jadi sudah pasti terbayang characternya Louisa Clark ini dengan wajah dan gerak geriknya Emilia Clarke. Speak about that, Emilia Clarke ini sangat passss banget meranin character Lou. Pertama, dari witty-wittynya Lou dapet, Emilia kalau saya lihat cukup witty juga walaupun gak bisa ngalahin ke-witty-annya Zoe Deschanel. 

Kedua, Emilia Clarke and Louisa Clark. So coincidence! 
Third one, Lou's favorite movie is Terminator. Which isssss, Emilia Clarke baru aja memerankan franchise terbaru dari film terminator dan menurut saya sukses mengangkat lagi terminator setelah sebelumnya ceritanya stuck di franchise ke-4. 

Yang paling shahih sih, Emilia Clarke kan memang lagi naik daun. Setelah perannya sebagai Khaleesi, dia memerankan berbagai macam peran dan ini bikin portfolionya makin berderet lagi. Can we say she is next Julia Robert? :) 

The Whole Story.

Lou yang terdesak butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarganya akhirnya menerima pekerjaan sebagai perawat di keluarga Traynor untuk merawat Will yang lumpuh akibat kecelakaan. Will yang tadinya tidak menerima Lou, dan Lou yang hampir putus asa lambat laun bisa saling mengenal dan dekat. Dengan berbagai persoalan di sekitar mereka. Patrick pacar Lou yang tergila-gila dengan sport. Katrina adik Lou yang sedikit egois. Mrs. Traynor yang dingin dan menyimpan sebuah rahasia. Dan dark secret Lou dari masa lalu yang belum bisa dilupakannya. Perlahan tapi pasti, Lou dan Will saling menguatkan. 

This is not a love story. Well it is, actually. But the love story 'only' become the background. Its all about life, finding your true self and what will you do with your future. 

Resensi singkat orang-orang yang bilang, kalau bukunya sedih tapi gak sampai sesesak itu benar adanya. Saya berkaca-kaca pada saat 10% ending, tapi thats it. Kejadian-kejadian yang dialami character-characternya merupakan pilihan yang diambil dengan kesadaran penuh para tokoh-tokohnya. 

Dan gak ada hitam putih di cerita ini. Semua punya darksidenya masing-masing. Semua orang punya kelebihan masing-masing. And thats make this story perfect. 

Speak about sad, eng ing eeenggg. Entah kenapa liat lagi trailernya malah bikin saya nangis sampe sesenggukan. Huhuhu... Kenapa Will keras kepala banget sihh?? 

Pada akhirnya, endingnya -baik buku maupun filmnya- sudah diputuskan. Jadi tinggal kita nikmati saja cerita indah ini. Gak sabar untuk nonton filmnya! Nantikan review filmnya ya. 

Jalani Hidupmu #LiveBold


xoxo
D


Extended :
Di bawah ini saya berikan trailer Dying Young (1991) dan Me Before You (2016). Sebagai perbandingan, kalau premisnya memang mirip. Bahkan gaya berpakaian pun sampai disorot. Ini sama-sama dialami Hillary O'Neil dan Louisa Clark. And to be honest, saya lupa endingnya Dying Young #trusnyaridimanainifilmbuatnontonlagiii 
What do you think? 


Dying Young



Me Before You



extended notes @23 Jul.
Setelah iseng browsing sana-sini. Ternyata Dying Young juga ada bukunya! Berbeda dengan filmnya Mba Jul yang ternyata berakhir bahagia. Bukunya Dying Young (menurut reviewnya) ceritanya sama persis sis sis dengan MBY. Euthanasia. Cowok yang nyuruh ceweknya #LiveBold. Even the big huge labyrin exist. 

Hmmm hmmm hmmm... Tentu saja yang keluar duluan kan buku - filmnya Dying Young. 


No comments:

Post a Comment

Pages