Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Sunday 3 November 2013

[ Review Film ] About Time

Jika kau sudah mengalami kehidupan indah, rasanya tidak perlu lagi melakukan perjalanan waktu. 



Huaaaa, rasanya saya masih euforia About Time nih. Baru nonton semalam soalnya.

Pertama kali liat trailer dan tagline-nya yang soal time traveling bikin film ini jadi must-watch movie saya. Maklum, key word traveling time memang sangat, sangat, sangat menarik perhatian saya!!! ^^ 

Film ini dibuka dengan Tim yang memperkenalkan keluarganya, Dad yang sangat punya waktu santai setelah pensiun di usia 50 tahun, Mom yang nyentrik, adik perempuan Katie alias Kit Kat yang menjadi penceria keluarga *saya ingat adik kecil saya jadinya :') * Uncle Desmond yang pelupa, serta dirinya sendiri yang "too tall, too thin and too orange" :)) 

Keluarga yang nyentrik, bahagia, penuh dengan berbagai keinginan. Everything is perfect and normal until....Tim berusia 21 tahun dan ayahnya memberitahu suatu rahasia keluarga. Lelaki di keluarga mereka bisa menjelajahi waktu, tapi hanya ke masa lalu. Caranya pun cukup mudah. Cukup mengepalkan tangan di ruangan kecil dan gelap lalu membayangkan waktu kapan ingin kembali. Itulah, kenapa hanya bisa menjelajahi kehidupannya sendiri. (not too really time travel for me) 

Tim yang awalnya tidak percaya, bilang ayahnya mengada-ada dan menantang ayahnya jika dia salah. Ketika Tim mencoba kembali ke pesta akhir tahun dan memperbaiki beberapa kesalahannya, barulah dia percaya. 

Saat berdiskusi dengan ayahnya. Tim bertanya ayahnya sudah menggunakan itu untuk apa saja. Dan ayahnya menyarankan kalau jangan dipakai untuk mengumpulkan harta. Karena kakeknya pernah seperti itu dan hidupnya hancur. Akhirnya Tim memutuskan untuk mendapatkan hal yang paling ia inginkan saja, memiiki kekasih.

Percobaan pertama ia gunakan untuk mendapatkan Charlotte, teman Kit Kat yang menginap selama musim panas. Tapi walaupun menggunakan kekuatannya, Tim tetap tidak bisa mendapatkan hati Charlotte. 

Selesai musim panas pun Tim akhirnya pergi ke London dan bekerja di firma sebagai pengacara. Menumpang di rumah kenalan ayahnya yang seorang pembuat sandiwara theater. Ia pun mengalami berbagai hal mulai dari akhirnya bertemu kekasih idamannya, Mary. Hampir gagal mendapatkannya, Tim menggunakan kekuatannya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Dan begitulah, hubungan manis mereka pun dimulai hingga jauh kedepan dan melibatkan seluruh keluarga dan kehidupannya. Dimana Tim belajar untuk lebih menghargai hidup dan waktu yang ia lalui ketimbang kembali dan memperbaiki kesalahannya. 



* Its not about time travel at all! ^^ time travel movie biasanya menjelimet dan si tokoh utama harus menanggung butterfly effect negatif yang dia ciptakan saat dia time travel. Di film ini butterfly effect-nya kecil impactnya dan dengan clumsynya bisa ditangani dengan baik.

* Dari awal telinga saya sudah dimanjakan oleh lagu-lagu hits dari tatu, the cure dan the killers, membangun moodnya langsung kena. Lalu, untuk mengiringi perkembangan hubungan Tim dan Mary hanya dilihatkan montage saja dengan backsound "how long will i love you" . Great choice! Lovely!

* Semua akting pemain perlu diacungi jempol. Domhnall Gleeson as Tim mampu berperan sebagai clumsy boy yang akhirnya tumbuh dewasa. Rachel McAddams juga tidak perlu ditanyakan lagi, sudah sering merebut perhatian kita di film-filmnya. Lydia Wilson as Kit Kat juga berperan sangaaat, sangat baik dengan karakter penceria keluarga yang terbully pacarnya. Saya suka sekali waktu Kit Kat merengek dan ngambek2 saat Tim pergi, Its sooooooo family-ness (saya tidak tahu bagaimana mengungkapkannya) 

* Banyak yang bilang, film ini plotnya bolong dan lain-lain. Well, saya pun saat plot yang agak jelimet saat Tim mencoba menyelamatkan Kit Kat dari tabrakan. Nah disitu gak blunder dikit. Tapi itu masih bisa saya abaikan. 



over all, pesan moral yang mau disampaikan banyak tapi dapet semua  :

hidup ini imperfect

- Tim nyatain ke Charlotte dan tetap ditolak, 
- adegan memperbaiki pertunjukan teater jadinya tetap ada aktor yang lupa, dan penyelseaiannya pintar. Gak cuma mengandalkan time travel. Tapi Tim putar otak juga  
- Bahkan time travel gak selalu menyelesaikan / mendapatkan apa yang kita inginkan. Misalnya saat Tim bertemu Charlotte kembali di teater London malah menyadarkan Tim apa yang ingin dia lakukan dan inginkan :  melamar Mary

hidup ini memilih : 
- Tim harus memilih bertemu Mary di resto ala dining in the dark, atau menyelamatkan karir sahabatnya. 
- Tim harus memiilih nyelamatin adiknya, atau anaknya sendiri. 

Hargai setiap detik kehidupan kita yang sangat berharga. : 
- Nasihat ayahnya. Saat mereka berdua mau berpisah. Dan ini bikin Tim lebih 'Noticing Everything in his life' 
- Saat punya bayi, Tim sampai memutuskan tidak akan menggunakan kemampuannya karena ia sudah mempunyai kehidupan yang indah.
- Saat traveling back in childhood, bikin dia lebih bersyukur dan benar2 tidak menggunakan kemampuannya lagi.


Fim ini ada beberapa plot hole (yang ramai dibicarakan orang-orang) bahkan saya sampai debat dan komen di beberapa review orang yang hanya fokus membeberkan plot hole-nya :))





 Karena, layaknya sebuah kehidupan yang tidak sempurna, film ini hanya terlalu indah :)


xoxo
Ditya

PS : Lupa mau posting ini seminggu lalu, padahal udah selesai bikin draftnya seminggu lalu. 

No comments:

Post a Comment

Pages