Menulis adalah caraku mengabadikan pengalaman agar tak lupa dari ingatan. Ini adalah rumah mayanya D dimana D nyaman memperlihatkan isinya. Blog ini berisikan tentang kehidupan D. Mix and fun. Macam-macam. Pemikiran saya. Kejadian sehari-hari. Review film, buku, tempat. A box of chocolate.

Sunday 28 May 2017

Me Versus FOMO




Pelan tanpa saya sadari, saya sangat dan terlalu attach dengan gadget. Entah itu smartphone saya yang berisikan puluhan app social media hingga app image filtering. Ataupun kalau saya sedang online di PC, hal yang pertama saya lakukan pasti cek notification social media.

Kalau sedang berdiam diri atau dalam keadaan tidak melakukan apapun. Otomatis tangan saya meraih smartphone dan scrolling down di social media app. 

Kebiasaan ini sebenarnya sudah terbentuk ketika saya mulai punya smartphone dan menggunakannya untuk mencari insight-insight campaign. #ahensilyfe 

Tepatnya setahunan ini, sering beberapa kali saya merasa exhausted dengan memelototi layar smartphone dan merasa galau kalau melihat status-status orang-orang yang sedang travelling sana-sini. Status social media itu memang racun! :D 

Masalahnya, social media dan semua app smarthphone itu memang sumber inspirasi saya dan sumber insight saya saat saya sedang meng-handle campaign. Terkadang, seliweran di timeline saya, orang yang memakai produk klien saya dan saya jadi tahu. "oh, ternyata perasaan orang yang memakai produk ini ternyata gini toh". Saya jadi dapat insight yang tepat untuk menjalan campaign klien saya. 

Tetapi selepas mendapat insight dan inspirasi, saya malah kebablasan dan terus scrolling semua status yang sebenarnya tidak perlu dibaca juga. Menjelang tidur pun pasti setengah jam saya habiskan untuk mencari tahu apa yang sedang circle saya lakukan hari ini? 

Sampai akhirnya saya sadar : SAYA KENA FOMO!  
Fear of missing out. Takut tidak asik hidupnya. Takut ketinggalan event dan keriaan terbaru. Takut ketinggalan berita terbaru. Dan seterusnya, Dan seterusnya. 

Ini gak bisa dibiarkan berkelanjutan sih, kapan saya mau jadi produktif kalau terus begini? Akhirnya saya pun bikin list dan lakukan cara-cara di bawah ini untuk bisa melawan FOMO ini. 


1. Lawan Sekuat Tenaga! Coba Untuk Plug-Off. 


Karena ini faktornya psikologis, jadi harus memaksa diri sendiri sih. Dorongan untuk cek smartphone tiap 5 menit sekali itu pasti terasa sangat kuat. Terkadang, malah saya uninstall social media app di hape saya biar kalau sewaktu-waktu saya kalah dengan dorongan ini, seenggaknya saya jadi gak scroll-scroll social media. Install lagi sih memang gampang, tapi waktu jeda yang diperlukan untuk install ulang malah jadi bikin off mood dan bikin saya kembali menaruh smartphone. Yeay! 1 point. 

Plug off ini juga harus diterapkan saat sedang menunggu makanan, sedang menunggu kereta/ kendaraan lain, ataupun sedang ada waktu jeda lainnya. 
Terkadang memang terasa awkward. Pada saat kita menaruh smartphone kita saat menunggu makanan, lihat ke kursi sebelah eh teman kita yang malah asik sendiri dengan gadgetnya. Awkward tapi bertahanlah. 

Lihat sekeliling. Lihat mba dan mas waiter/waitress berseliweran sambil terus melayani pelanggan resto yang datang. Amati orang yang baru datang, orang yang pulang dengan muka kenyang dan puas, amati orang yang sedang makan juga bagaimana ekspresinya (asal jangan keliatan mupeng liat makanannya ya ahaha). Perasaan-perasaan baru akan datang di hati kita, dan itu refreshing! 

Di kendaraan umum juga. Lihat sekeliling. Lihat bagaimana orang-orang sibuk dengan gadgetnya. Lihat mba-mba yang sibuk ajak main anaknya biar gak rewel. Semua itu priceless lho. 

2. Community Active


Kalau kata orang, silaturahmi itu memang membuka jalan rejeki. Rejeki perasaan gembira salah satunya. Itu yang saya sadari waktu saya buka puasa bersama tahun lalu dengan teman-teman saya dari salah satu circle. 

Walaupun makanannya mahal dan rasanya standar, walaupun pertemuannya hanya memakan waktu 2 jam saja. Dan tidak ada perbincangan special. Tapi di akhir pertemuannya, saya sampai berkata "ya ampun refresh banget ya ketemu sama kalian gini" 
Teman saya pun langsung berteriak mengiyakan. 

Berdasarkan ini, saya pun kembali ikut dan aktif di berbagai komunitas yang beberapa tahun ini hanya saya pantau saja. Writers Club, fandom Jejepangan, komunitas blogger dan sebagainya 

Walaupun terkadang hanya bertemu sebentar dan tempatnya jauh. Pertemuan demi pertemuan ini bikin lupa untuk check smartphone lho! 

Kalau kamu belum pernah ikut komunitas-komunitas aktif seperti ini, sekaranglah saatnya kamu ikut dan rasakan keseruannya! 

3. Your Inner Book Worm


Jeon Seol, loyal fan. Pintar menembak, veterinarian. 
Reading books like crazy. 
Source : Chicago Typewriter screencapture


Entah kenapa kok saya merasa sebenarnya tiap orang itu sebenarnya doyan baca. Well, i am. 

Walaupun kadang minat baca teralihkan karena lelahnya bekerja, tapi saya selalu excited dengan genre buku apapun. 

Cobalah baca berbagai macam buku. Novel, biografi, buku manajemen. Anything! 

Seringan-ringannya buku, pasti bisa kasih pengetahuan yang berguna. Dan sudah pasti, mengalihkan dorongan ingin scrolling-scrolling timeline sampai berjam-berjam lamanya (rekor saya : 5 jam scrolling timeline social media saat sedang weekend!) 

Berkat buku, dulu saya mendapat pengetahuan tentang barcode, sianida dan ramen jepang (manga Meitantei Conan). 
Juga tahu tentang hukum perdata, hukum pidana, kurator museum dan bedanya jaksa dan hakim (buku-bukunya John Grisham)
Saya juga jadi tahu benda-benda seni bernilai tinggi yang ada di dunia serta kaitannya dengan teori peninggalan agama (buku sejenis Da Vinci Code) 

Saya sih on going baca buku ini. 
Sama lagi pesan buku The Monster Call. 


4. Chasing Pavement. 


Pergi ke tempat-tempat baru. Dan seriously, gak perlu yang jauh-jauh kok. Buka mata, cari tahu. Terkadang, kota kecil tempat kita tinggal pun jaaaauuuh berubah dan banyak tempat baru yang belum kita explore. Mengambil rute yang belum pernah diambil untuk pergi ke tempat kerja pun terkadang refreshing lho! 

Karena Bogor sudah banyak diperbarui. Saya merasa takjub ketika
melihat daerah Sempur dan Taman Kaulinan yang baru jadi keren gini! 


Tapi pergi ke tempat jauh pun gak dilarang kok! Apalagi yang suka travelling kaya saya gini. Lagipula kayanya travelling sudah jadi hobi wajib orang-orang belakangan ini sih. Rencanakan dengan matang pergi ke tempat baru. Ke pantai indah. Ikut trip gabungan. Bertemu orang-orang baru. Rencanakan trip kembali yang lebih seru. 


Sebenarnya kegiatan-kegiatan asyik yang bisa dieksplore agar kita bisa terhindar dari ketergantungan gadget masih banyak selain hal-hal di atas lho! Kapan-kapan saya tambahkan listnya ya. Pokoknya bikinlah hidup kita S-wag! 

Kamu ada ide lain? Share-share di komen ya! 

xoxo
D






No comments:

Post a Comment

Pages