Note : Atashi, kekkon surunda adalah line dari lagu berjudul “Why I Fall In Love With You” yang dipopulerkan oleh kelompok music asal korea, Tohoshinki. Atashi, kekkon surunda (Japanese) kurang lebih artinya : saya, akan segera menikah
Menikah.
What its feel like?
Di usiaku yang
sekarang sudah menginjak 27 tahun ini. Sudah melihat banyak dan dikelilingi
oleh pasangan-pasangan yang menikah. Belum lagi tuntutan orangtua yang menyuruh
nikah dari entah abad kapan.
Dan menikah itu memang
perintah Allah. Sudah diajarkan semenjak kecil. Titik. Udah gak ada sanggahan lagi.
But SERIOUSLY. What it
feels like? Being a married woman?
Memasak. (walaupun gue
gak jago2 amat, tapi tahu laaah bumbu2 dasar. Tinggal learning by doing aja.)
Mencuci baju. Membereskan rumah. Menata rumah agar jadi indah. Mendesain
interior (aaaakkkk kalau yang ini mauuuu! Kebayang gue bakal bisa beli tirai
yang gue pengen. Sofa yang gue pengen. Dan laen-laen.) Tapi ada sesosok
‘stranger’ di sebelah kita. Yes. We love him. Yes, we wanna to be in his side
poreper n eper. Tapi giliran dikasih poreper n eper, apa gak jadi awkward?
Pasti? Yes? No? belom lagi urusan making love~
( udah stop gak akan bahas ini lebih lanjut)
Its about intuition?
Yeah I know…
Tapi tetep aja…feels
curious…
Selama ini kan gue
pacaran sama cowok jenis pacaran yang
normal2 aja. Jalan, makan, ngerjain lapsus bareng (ini mah jaman smakbo),
hiking bareng, nonton, nganterin pulang, telponan+sms an (belom jaman
whatsaap+bbm). Kalaupun ada edisi kiss-kiss nya -light kiss or deep kiss- tetep aja gue tau bates. Yokatta ne… eh
yokatta gak yak XD
Pokoknya selama apapun
waktu pacaran gue, ada waktunya pulang. Balik lagi jadi daddy’s little girl di
rumah.
Dan begitulah. Selama
27 tahun ini state of life gue kuat banget. Karena di otak gue disetel dan
tersimpan impian yang pengen gue capai. Dan alam bawah sadar gue mendoktrin
kalau impian gue ini belom tercapai, gak akan tenang buat memasuki fase gue
selanjutnya sebagai seorang wanita. Menikah.
Jadi berapa kali
pacaran pun gak kebayang bakal kearah sana. Just, ok I like you-lets going
out. Just it.
Hmmm, jadi keingetan
pas gue ditinggal married sama H. sampe mewek2 berbulan-bulan. Sampe nyasar ke
entahlah waktu itu mall di Jakarta apa gue gak inget (seriously). Sampe muntah2
di toilet mall. Buat apa juga??? Gue gak niat married kan?? Belon kepikiran
kan?? Malah harusnya bersyukur bahwa H dapetnya cewek yang seumuran, yang lebih
baik dari gue, yang siap married n bisa ngurus H layaknya seorang istri.
Hellooooo, gue baru 20 waktu itu.. dan H 29.
Trus waktu kejadian
sama D. waktu itu gue yang masuk di antara kehidupan dia sama ceweknya. Apa gue
mikirin buat married? Gak kan?? Just, I want u only for me. Egoisnya gueeee…..
hahh, untunglah D lebih dewasa dari gue. Pasti. Pasti itu yang keliatan dari
gue makanya akhirnya dia milih ceweknya itu.
Jadi….*ngitung2*
dengan track record 4x pacaran dan 2 kali friendzone-an. GUE SAMA SEKALI gak mikir lebih lanjut
tentang menikah. Seandainya kepikiran pun, itu karna pengaruh temen2 gue yang
udah menikah or tuntutan keluarga.
Dan sabtu kemaren,
jalan dengan A. dikenalin sama tante gue. Well, dia mapan, chubby dikit XD,
orang bogor asli, , pemahaman agamanya bagus. Obrolan sama dia nyambung as he
running business in retail army equipment. Dan yang terpenting, I’m feel good
on that Saturday. We laughing at things sometimes. As he ride me up to my
friend’s wedding in Sawangan.
And.. I think I can fall in love with him later.
Sejalan dengan berjalannya waktu. (sayangnya) waktunya sepertinya dipercepat.
Keluarga dia maunya cepet. 3 to 6 months.
Well, WHAT ABOUT MY
DREAM??? That’s my first panicly-thought. I really on my right track now, I can
feel it. And as I say to my friend, actually I am still enjoying my life. Work
hard party hard. (walaupun sebenernya harus dipikirn usia ortu yang udah tua,
kapan lagi waktunya gue ngebahagiain ortu?)
To be honest, jaman
gue sekolah dan kuliah gue malah bisa ngebolang kesana kesini sama geng gue.
Kenapa pas kerja, dan semakin nambah umur peraturan di rumah gue semakin
ketat??? Padahal tempat-tempat atau kegiatan asyik yang bisa diikutin makin
banyak .
Kalo gue pergi, udah
mulai gelap dikit pasti disuruh pulang. Trus kalau mau pergi ditanya sama temen
cewek or cowok. Kalau jawab, sama temen cewek pasti tanggepannya “ sama cewek
mulu”
Lahhh? Bukannya normal
ya?? Gue cewek dan pergi hangout sama cewek juga. Geng gue juga campur kok, ada
yg cewek semua, ada yang cowok juga. Kalau sama cowok doang baru namany pacaran.
Lagian harusnya khawatir kan ya kalau gue pergi sama cowok mulu??
Trus jadinya gak boleh
sering2 jalan, “pokoknya ibu mah khawatir kalau kamu jalan sama temen cewek
mulu. Ntar gk mikirin dan gak dapet jodoh”. O.O jadi kan gue punya
kesimpulan kalau gue punya cowok, jadi gue boleh jalan kemana aja? Gitu? Trus
kalau gue di rumah aja kapan gue bisa buka matanya?
Dan begitulah, setiap
jalan yang ada berargumen mulu sama ortu. Bikin gue jadi males jalan. Mana satu
persatu sahabat gue juga pada married. Kloplah. Gue mulai focus aja sama
pencapaian apa yang gue inginkan dalam hidup. Seminar-seminar. Gathering with
any community. And making deals with people some times. To working together in
the future.
I WANT TO REACH MY
DREAM FIRST, FEELS SETTLED IN MY LIFE FIRST THEN GOING MARRIED.
Tapi gue takut kalau
gue sekarang melewatkan kesempatan ini. Pada saatnya nanti gue udah settled.
Ternyata gue udah ditinggal ‘kereta pernikahan” itu. Noooooo,
So, kesimpulannya udah
jelas. Gue harus working hard on this matchmaking. Iya sih dia bilang dia had a
feeling on me. Jadi guelah yang harus membuka hati dan jiwa gue buat dia (dan
keluarganya)
Dan kemaren, setelah
karaoke menggila lagi sama A-team. Puassssss banget. Dan bikin gue langsung
kabur nangis mojok di toilet sama Ina. Dunno what exactly I’m crying on. Just
releasing emotion maybe? FYI, gue menjalankan hobi fangirlingan selama 3 taun
ini, dan makin taun makin asyik. Belom puassssss, masih pengen kumpul2 sama
temen. And yes, again, reach my dream.
And the question is
knock on my head : Tapi sampai kapaaan? Maybe Ina was right. Gue bisa menunda
dulu semua impian gue. Dan bisa menjadi seorang istri, seorang wanita
sepenuhnya. Sambil pelan-pelan meminta dan menjelaskan impian gue sama A.
apalagi, sebenernya gue udah klik. Jadi ya bisa lebih mudah nerima matchmaking
ini. Apalagi kalau ntar ternyata dia malah mendukung impian gue kaan…
And about my fangirl
hobby, I can ask a few friends who already married and becoming fanwife
earlier. Gimana mereka menyikapinya. Gimana tanggepan suaminya?
Hahhh, I always feel
that I treat too much on many thing. Include this. It still 3 days from
Saturday. Dan masing-masing pihak masih saling menilai. And my mind just
thinking this and that, this and that. Gak nyante. Makanya wajah gue kenceng
selalu (pijet2 kepala). Harusnya gue enjoy aja ya setiap proses hidup gue. Am I
really visioner? LOL
Still…the question in
my mind : WHAT IT FEELS MARRIAGE LIKE?
No comments:
Post a Comment