Dr. Ryan Stone dan Matt Kowalski, bersama tim pesawat Explore lainnya sedang mengorbit di lintasan satelit bumi. Misi mudah. Teman yang koperatif. Serta Houston yang selalu memantau mereka. Plus, pemandangan yang tidak akan bisa dilihat setiap hari. Kalau itu saya, pasti akan berucap "Nikmat mana lagi yang aku dustakan?" :)
Tapi semuanya berubah saat satelit Rusia tiba-tiba meledak dan hancur berkeping-keping. Sebenarnya itu pun tidak menjadi masalah, jika saja tidak terjadi efek berantai. Satelit Rusia menghantam satelit lain di lintasannya, dan satelit yang dihantam itu pun menghasilkan efek berantai lainnya.
Pesawat Explore pun diserbu oleh pecahan puing-puing dan mengakibatkan Dr. Stone yang sedang memperbaiki panel di luar pesawat terpental dan terpisah dari pesawat. Dan berputar-putar.....in outet space....
Oksigen menipis. Ancaman serbuan puing tiap 90 menit sekali. Dr. Stone dan Kowalski hanya tinggal berdua, bahu-membahu untuk bisa tetap hidup dan pulang ke bumi. Dengan kondisi. semua satelit yang ada pun. Cina dan ISS bisa hancur berkeping-keping tiap saat.
Harus nonton sendiri untuk merasakan ketegangannya!!! :D
Saya nonton Gravity ini sendiri saudara-saudara. Habisnya partner nonton saya : Adik cowok, sudah nonton pulang kerja hari Jumat kemarin. Ayah saya sudah nonton di Surabaya sana (dan sempat-sempatnya memberikan spoiler akhir+foto-foto di bioskop -_- #bokapgaul. Tika yang biasanya nyeret saya buat nonton dadakan, lagi gak bisa. Alhasil habis bertemu teman sebentar, saya nonton sendirian deh. Tidak apa-apa juga sih, kan saya lagi mengencangkan ikat pinggang juga, jadi kalau nonton sendiri kan pengeluaran nongkrong bisa dipangkas :D
Dan review orang-orang yang bilang, menganga sepanjang film benar adanya! Its my kind of movie Saya tidak menganga sih, tapi sumpah jantung saya tidak dibiarkan beristirahat sedikit pun. Ketegangan demi ketegangan terus terjalin. Kita sebagai penonton diberikan jeda sedikit waktu Stone dan Kowalski menikmati earth view di sela-sela usaha survive mereka.
Saya pun jadi makin salut sama Ms. Bullock yang membuktikan kalau Piala Oscar itu gak salah alamat. Lalu saya pun akhirnya bisa lihat sisi gantengnya George Clooney lho! hahaha... Karena selama ini orang bilang Clooney itu om tampan, well saya lebih memilih Richard Gere atau Harrison Ford. Mr. Clooney for me....its too flamboyan. Saya tonton kok semua film Clooney. Dan ya, aktingnya bagus. Tapi ya itu. pokoknya gak suka. Tapi di Gravity ini, karakter flamboyan yang biasa dia tampilkan itu, pas takarannya. Gak bikin enek kalau ibarat makanan.
Oiya, kesimpulan yang bisa saya ambil dari film ini adalah :
Pokoknya rekomen banget tonton Gravity di bioskop ya.
5 star of 5. Perfecto.
PS : Hanya ada satu hal kecil yang bikin ganggu sik, orang sebelah saya saudara-saudara! Cewek cowok kuliah or sekolah (maybe) yang lagi pedekate. Well, bukan karena pedekatenya, sueeeerr saya gak siriiikkk :))
Si ceweknya itu lho, bentar-bentar "kak itu kenapa sih?" "aduh kak gw pusing, filmnya gini mulu"
"itu kenapa bisa gitu?"
Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan maha penting yang menganggu kenikmatan saya nonton T.T Belum lagi dia ngeluarin tablet nya dan sebentar-sebentar cekikan liat updte path (rasanya pengen gw rebut dan gw lempar itu tab). Ada beberapa scene yang saya sempat kehilangan momen gregetnya gara-gara itu cewe.
Gw rasa cowoknya kalau gak lagi pedekate juga pengen noyor-noyor tuh cewek. Abisnya cowonya juga memberikan reaksi sama dengan penonton bioskop yang "wuaaahh" "anjrit" "wuissss" trus tepuk tangan. Berarti dia pengen menikmati film juga kan? Tapi reaksi ceweknya pas film baru mulai aja "aduh kak, bentar lagi gue tidur nih. Ngantuk banget"
T_T
Semangat berjuang mendapatkan hati itu cewek ya dek! :D
Oiya, kenapa saya sotoy kalau mereka baru pedekate? Soalnya sepanjang film, tangan cowoknya amaaan... gak menggenggam tangan si cewek or sekedar ngelus-ngelus pala.. Wait! Kok jadi panjang ngebahas ini sih??? :))
HAPPY WATCHING THEN
xoxo
Ditya
No comments:
Post a Comment